DIGITALINDO - Rencana pemerintah untuk bisa mengekspor barang langsung ke China akan membawa beberapa keuntungan bagi Indonesia. Sayangnya, Indonesia belum memiliki kapal besar yang mampu mengangkut ekspor jarak jauh. Didi Sumedi, Direktur Departemen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), mengatakan Indonesia selama ini terkendala kendala logistik karena belum memiliki kapal induk atau kapal besar.
Oleh karena itu, kami masih menggunakan kapal feeder ke Singapura, jadi transshipment akan dilakukan dari Singapura, ujarnya, Kamis (25 April 2024) di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, saat ditemui. Padahal, Singapura sudah lama menjadi tempat transit kapal-kapal besar yang mengangkut barang ke berbagai negara. Oleh karena itu, Indonesia menggunakan Singapura untuk mengangkut barang impor dan ekspor ke luar negeri, kata Didik.
Didi mengatakan, kapal-kapal yang digunakan Indonesia saat ini tidak memiliki kemampuan untuk menempuh jarak jauh. Menurutnya, dibutuhkan kapal yang lebih besar untuk berlayar ke negara tertentu, termasuk China. “Selama ini permasalahan kami adalah kami tidak mempunyai kapal yang besar. “Mengapa kami menggunakan Singapura karena memang hanya itulah yang ada di Singapura,” katanya.
Indonesia saat ini berencana mengekspor langsung ke China, melewati Singapura. Pelabuhan yang ditunjuk adalah Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Ningbo Zhoushan di Sumatera Utara. “Kami usahakan langsung, terutama untuk jarak pendek seperti kawasan ASEAN,” tegasnya.
© Copyright 2023 Tracks Application | Powered by Digitalindo